Admin Luqman
Admin Luqman
Online
Assalamu'alaikum 👋
Ada yang bisa kami bantu?

Cara Membandingkan Anak Dengan Baik

 

Ilustrasi
Setiap orangtua pastinya ingin agar anaknya bisa menjadi orang yang sukses dan berhasil. Hingga tidak jarang, orangtua menjadikan orang lain sebagai perbandingan bagi anaknya. Hal itu bertujuan untuk memotivasi anaknya agar bisa menjadi lebih baik, sehingga mereka memiliki semangat untuk mencoba melampaui orang yang dia bandingkan tersebut.

Namun tidak semua anak akan berpikiran seperti itu. Setiap anak memiliki pemikiran mereka masing-masing dari apa yang orangtua mereka katakan padanya. Bisa jadi karena hal tersebut membuat anak-anak justru semakin marah atau bahkan tidak mempedulikan perkataan orangtua mereka. Jika sudah seperti itu, ujung-ujungnya orangtua akan ikut marah bahkan membentak anaknya yang membuat mereka menangis. Bahkan bisa jadi karena hal tersebut, membuat mereka trauma.

Memang menjadi orang tua itu serba salah. Jika kita membiarkan anak kita begitu saja, mungkin mereka tidak akan menjadi lebih baik. Namun jika kita memberikan mereka motivasi dengan membandingkannya dengan orang lain, mereka akan bereaksi seperti apa yang saya katakan sebelumnya. Jadi, bagaimana cara kita membandingkan anak kita dengan cara yang baik?

Jadi saya berpikir. Daripada kita membandingkan mereka dengan orang lain, bagaimana jika kita membandingkan anak kita dengan diri mereka di masa sebelumnya. Ha? Maksudnya bagaimana? Baiklah, kalau begitu akan saya jelaskan. Jadi tujuan kita membandingkan anak kita dengan orang lain adalah untuk membuat mereka menjadi orang yang sukses dan berhasil bukan? Dan salah satu caranya adalah dengan membuat mereka menjadi anak yang lebih baik dari sebelumnya. Lalu, bagaimana jika kita mencoba untuk membandingkan anak kita dengan diri mereka sebelumnya? Bukankah itu lebih baik? Kalau begitu, saya akan mencoba memberikan contohnya.

Jika anak kita menjadi lebih buruk dari sebelumnya

Pasti terkadang anak kita berperilaku menjadi lebih buruk dari apa yang mereka lakukan sebelumnya. Misalkan saja. Sebelumnya mereka terbiasa untuk menggosok gigi mereka sebelum tidur, namun sekarang mereka tidak pernah melakukannya lagi. Jadi yang kita lakukan adalah dengan mencoba untuk membandingkan anak kita dengan diri mereka yang dulu sering sekali menggosok gigi sebelum tidur. Lalu kita mencoba untuk memberikan contoh yang baik berupa menyuruh mereka untuk menggosok gigi mereka bersama dengan kita.

Jika anak kita sama saja seperti sebelumnya

Tak jarang jika anak kita dari sebelum-sebelumnya tidak memiliki perkembangan sama sekali. Baik dari sikap maupun perilakunya. Contohnya. Anak kita setiap hari hanya menonton televisi saja tanpa belajar sedikitpun. Jadi yang kita lakukan adalah membandingkan anak kita dengan diri mereka sebelumnya yang sama sekali tidak berubah. Kemudian kita mendampingi anak kita untuk belajar bersama setelah mereka menonton televisi.

Jika anak kita menjadi lebih baik dari sebelumnya

Pada contoh ini, anak kita sudah mencoba untuk membuat diri mereka menjadi lebih baik. Salah satu contohnya yaitu. Sebelumnya anak kita setiap bangun tidur sama sekali tidak membersihkan kamar tidur mereka. Namun sekarang anak kita  selalu membersihkan nya setelah mereka bangun tidur. Jadi yang kita lakukan yaitu membandingkan anak kita dengan diri mereka yang sebelumnya tidak pernah membersihkan kamar tidurnya. Lalu kita juga memberikan apresiasi berupa ucapan “wah kamu hebat nak” atau “nah gitu dong rajin. Kan Ibu jadi senang” dan kalimat-kalimat lainnya.

Mungkin itu sangat mudah sekali untuk diucapkan, namun jika di laksanakan akan terasa sulit. Apalagi dengan mental anak-anak yang labil. Namun jika kita terus konsisten serta memberikan arahan dengan baik dan benar, saya yakin mereka pasti akan menjadi orang yang sukses dan berhasil di masa depan. Tidak lupa untuk selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka dan berikan yang terbaik bagi mereka ya.

Berbagi

Posting Komentar